Selasa, 17 Februari 2009

Raja Abdullah, Sang Reformis

Raja Abdullah bin Abdul Aziz (85) kembali menggores sejarah. Tahun 2002, Raja Abdullah bin Abdul Aziz mendobrak kebekuan diplomasi perdamaian Timur Tengah dengan melontarkan inisiatif damai dengan Israel. Inisiatif yang kemudian diadopsi oleh forum KTT Arab di Beirut tahun 2002 sebagai inisiatif damai Arab.

Inisiatif tersebut meminta Israel mundur dari tanah yang diduduki tahun 1967 dengan imbalan hubungan diplomatik Israel dan dunia Arab secara kolektif, berdirinya negara Palestina dengan ibu kota Jerusalem Timur, serta solusi adil pengungsi Palestina.

Hari Sabtu (14/2), Raja Abdullah mengejutkan dengan menunjuk seorang perempuan, Noura bin Abdullah Al Faez, sebagai deputi menteri pendidikan dan pengajaran urusan perempuan. Noura Al Faez menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan tertinggi di negara yang dikenal konservatif dan puritan.

Raja Abdullah tampaknya ingin memberikan pesan kepada masyarakat internasional dan rakyatnya bahwa Arab Saudi komitmen melaksanakan pembaruan dan perubahan. Raja Abdullah dalam berbagai forum sering menegaskan, cara terbaik menghadapi tantangan adalah membangun negara yang kuat dan mampu bergerak maju dengan semangat akomodatif dan adaptatif di tengah empasan perubahan yang begitu cepat.

Ia naik takhta 3 Agustus 2005 setelah wafatnya Raja Fahd. Ia sebenarnya sudah penguasa de facto sejak tahun 1995 ketika Raja Fahd terserang stroke. Abdullah adalah salah satu dari 37 putra Raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Suud (pendiri Arab Saudi modern) yang lahir dari Fahada binti Asi-al Syuraim, istri kedelapan Abdul Aziz dari keluarga Rasyid.

Ia adalah seorang putra mahkota dan kemudian raja yang paling sering menyebut kalimat pembaruan dan perubahan diberbagai forum. Ia ternyata tidak berkata kosong.

Misalnya, Abdullah dalam beberapa tahun terakhir ini aktif menggelar dialog nasional membahas berbagai isu, khususnya isu reformasi, dengan melibatkan berbagai tokoh masyarakat. Ia juga mengizinkan pemilihan langsung anggota kota praja (Dewan Konsultatif) secara nasional sejak awal tahun 2005. Ia juga membuka kesempatan bagi pemodal asing menanamkan investasi di bidang eksplorasi dan produksi gas.

Mediator ulung

Ia amat menaruh perhatian pada upaya pelestarian budaya dan khazanah yang melibatkan para ulama dari dunia Arab dan Islam. Abdullah juga sangat peduli dengan isu-isu internal dunia Arab dan bahkan terlibat langsung dalam upaya rekonsiliasi di antara negara Arab.

Tahun 1980, Abdullah berhasil sebagai mediator perundingan konflik Suriah-Jordania. Ia menjadi arsitek Perjanjian Damai Taif 1989 yang mengakhiri 15 tahun (tahun 1975-1990) perang sipil di Lebanon.

Pada April 2001, Pangeran Abdullah menyelenggarakan seminar tentang sejarah hubungan Arab Saudi dan Palestina yang dihadiri tokoh-tokoh Arab. Disimpulkan bahwa Arab Saudi telah memberi dukungan besar perjuangan rakyat Palestina meskipun Arab Saudi tidak termasuk negara Arab yang berbatasan langsung dengan Israel.

Sebagai salah seorang putra Raja Abdul Aziz (pendiri negara Arab Saudi), Abdullah sejak usia muda telah dipercaya memegang berbagai jabatan strategis. Sosoknya yang alim membuat dia dipercaya sebaga wali kota Mekkah sejak usia 30 tahun.

Tahun 1962, Raja Faisal bin Abdul Aziz menunjuk Abdullah bin Abdul Aziz sebagai komandan pasukan elite Garda Nasional yang diperkuat pemuda Badui yang setia kepada pendiri, Raja Abdul Aziz. Tahun 1975, Raja Khalid menunjuk Pangeran Abdullah sebagai deputi kedua PM. Tahun 1982, Raja Fahd menunjuk Pangeran Abdullah sebagai putra mahkota.

Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud lahir tahun 1924. Ia adalah Raja Arab Saudi yang keenam. Dari empat istrinya lahir 10 putra dan 10 putri.

Abdullah mendapat pendidikan tradisional di lingkungan Sekolah Kerajaan di tangan para ulama kenamaan dan dibesarkan di bawah pengawasan langsung Raja Abdul Aziz.

Pangeran Abdullah sebagai putra mahkota mendapat tugas menggelar sidang Kabinet dan mengadakan pertemuan dengan para gubernur untuk membahas isu keseharian.

Musthafa Abdul Rahman

Tidak ada komentar: