Minggu, 07 Desember 2008

Arafah bagai Lautan Putih


Diperkirakan Tiga Juta Umat Islam Wukuf


AP PHOTO/HASSAN AMMAR / Kompas Images
Transportasi merupakan salah satu problem bagi jutaan jemaah haji sehingga menumpang di atas kap mobil pun tak menjadi masalah. Sejak Sabtu, mereka bergerak ke Arafah untuk wukuf, Minggu (7/12).
Minggu, 7 Desember 2008 | 03:00 WIB

M Syaifullah

Mekkah, Kompas - Kawasan Arafah tak ubahnya lautan manusia yang didominasi warna putih. Sekitar tiga juta umat Islam dari seluruh dunia, Ahad (7/12), melaksanakan wukuf dengan berpakaian ihram warna putih. Secara bergelombang, sejak Sabtu siang, mereka meninggalkan Kota Suci Mekkah menuju Arafah.

Ada yang naik bus, truk, mobil bak terbuka, hingga yang sengaja berjalan kaki sejauh sekitar 20 kilometer. Ada pula yang menumpang di atas bus karena tidak kebagian kendaraan.

Jemaah haji Indonesia sendiri diangkut dengan bus. Sampai berita ini diturunkan, sebagian jemaah Indonesia masih terjebak kemacetan akibat padatnya lalu lintas karena kendaraan yang bergerak serentak menuju Arafah, sebuah kawasan yang luasnya sekitar 36 kilometer persegi. Panitia berupaya keras agar semua jemaah terangkut dan tidak telat masuk Arafah.

Selama wukuf, jemaah berdiam diri merenung dan berdoa dengan mengenakan pakaian ihram berupa dua lembar kain putih tak berjahit bagi laki-laki dan pakaian perempuan dengan hanya wajah dan telapak tangan yang boleh kelihatan, dari sejak dzuhur sampai maghrib.

Mereka akan bergerak lagi menuju Mina, tetapi terlebih dahulu singgah di Muzdalifah mengambil kerikil untuk melontar jumrah, sampai lewat tengah malam baru menuju Mina untuk menginap sampai tiga malam. Di Mina, mereka akan melontar jumrah, simbol perlawanan manusia terhadap godaan setan.

Untuk mengamankan lautan manusia tersebut, pihak Kerajaan Arab Saudi telah menurunkan sedikitnya 100.000 personel keamanan. Sementara tiap-tiap negara juga mengerahkan petugasnya untuk mengatur ketertiban jemaahnya sehingga proses inti ibadah sesuai jadwal, tertib, dan rukun haji.

Lima puluh tahun silam hanya 10.000 orang menunaikan ibadah haji. Tahun ini kedutaan besar Arab Saudi di seluruh dunia dilaporkan mengeluarkan visa haji hampir 2 juta. Warga Arab Saudi sendiri yang berhaji tahun ini diperkirakan tidak sampai sejuta orang. Namun, banyak yang datang berhaji tanpa dokumen perjalanan lengkap.

Total anggota jemaah haji Indonesia di Mekkah mencapai 191.365 orang. Kuota haji Indonesia tahun ini 210.000 orang, sebagian diberangkatkan oleh perusahaan perjalanan ibadah haji khusus.

103 orang meninggal

Dua hari menjelang pelaksanaan wukuf di Arafah, tercatat 103 anggota jemaah haji Indonesia meninggal dunia karena berbagai sebab. ”Lebih dari separuh kematian karena sistem pernapasan,” kata dr Ramon, petugas kesehatan haji.

Angka tersebut merupakan gabungan dari mereka yang meninggal di Madinah, Mekkah, dan Jeddah. Sekitar 60 persen yang meninggal dunia adalah jemaah perempuan dan mereka yang berusia lanjut. Tahun lalu menjelang wukuf, kata Ramon, angka kematian di bawah 100 orang.

Dilaporkan pula, bagi jemaah yang berusia lanjut dan sakit, panitia akan melakukan safari wukuf bagi sekitar 200 anggota jemaah.

Jemaah yang sakit peserta safari wukuf akan diberangkatkan hari Minggu. Untuk safari wukuf ini disediakan 19 ambulans bagi mereka yang mesti berbaring dan tiga bus besar untuk jemaah yang masih bisa duduk.

”Jemaah yang sakit dan berbaring ada 70 orang, sedangkan yang masih bisa duduk 130 orang,” kata Wakil Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Bidang Kesehatan Zainuswir Zainoen kepada Media Centre Haji Mekkah.

Dari dalam negeri dilaporkan, sebanyak 102 orang yang gagal berangkat haji diduga karena ditipu. Di antara mereka, 40 orang berasal dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Sementara lainnya berasal dari Ternate (Maluku Utara) dan Makassar (Sulawesi Selatan). Polisi telah menangkap tiga orang tersangka yang diduga menipu mereka. (NIT/W

Tidak ada komentar: